FBPixel
Kenali Apa Itu Forecasting: Pengertian, Tujuan, Jenis, serta Contohnya

Kenali Apa Itu Forecasting: Pengertian, Tujuan, Jenis, serta Contohnya

Ditulis pada 26 Apr 2022 oleh

Peramalan atau forecasting adalah teknik yang sangat dibutuhkan oleh pebisnis dalam menjalankan aktivitas usaha. Penerapannya dapat berpengaruh secara langsung pada bisnis. Oleh karena itu, Anda perlu menguasai teknik forecasting agar dapat meraih kesuksesan bisnis. 

Pengertian Forecasting atau Peramalan Penjualan

Apa itu forecast? Pertanyaan ini sering muncul di pikiran para pebisnis pemula. Namun, apakah Anda mengetahui pengertiannya secara jelas? Forecasting tidak lain adalah upaya memprediksi situasi bisnis di masa mendatang berdasarkan data historis. Jadi, forecast bukan sekadar metode peramalan yang dilakukan secara acak. 

William Stevenson melalui buku Operation Management (2009) mengungkapkan kalau pengertian forecasting merupakan dasar yang berkaitan dengan penentuan arah keputusan perusahaan di masa mendatang. Lewat forecasting, perusahaan bisa menentukan jumlah persediaan, kapasitas produksi, pengadaan barang, budgeting, ataupun rantai pasok. 

Tujuan serta Fungsi Forecasting

Perusahaan melaksanakan forecasting dengan tujuan serta fungsi tertentu, di antaranya: 

  1. Melakukan kajian setiap kebijakan perusahaan, baik yang berlangsung saat ini maupun di masa lalu. Kajian tersebut selanjutnya dipakai untuk mengetahui pengaruh kebijakan tersebut di masa mendatang. 
  2. Mengetahui keberadaan gap time antara penyusunan kebijakan dengan proses implementasi.
  3. Sebagai bahan acuan dalam penentuan kebijakan sehingga selaras dengan tujuan perusahaan.
  4. Solusi strategis yang dapat dipertimbangkan perusahaan saat berhadapan dengan sebuah problem bisnis di masa mendatang.
  5. Berperan penting dalam upaya menjaga stabilitas finansial perusahaan.

Faktor yang Berpengaruh Pada Forecasting

Berkaitan dengan forecasting, ada beberapa faktor penting yang memiliki pengaruh besar, di antaranya: 

  • Sifat produk. Sifat produksi yang didasarkan pada ramalan penjualan adalah terkait kemampuan perusahaan dalam memproduksi barang. Apakah barang tersebut memerlukan waktu produksi jangka panjang atau jangka pendek?
  • Metode distribusi. Perusahaan perlu memperhitungkan kemampuan distribusi barang sampai ke konsumen dalam menerapkan metode forecasting
  • Posisi perusahaan. Tingkat persaingan menjadi aspek yang tidak kalah penting. Anda harus tahu seberapa besar pengaruh perusahaan di pasaran dibandingkan dengan kompetitor.
  • Data historis. Jangan melupakan berbagai jenis data terkait aktivitas bisnis perusahaan di masa lalu. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyusun data arsip secara rapi dan teratur. 

Pola Data dalam Forecasting

Untuk menjamin tingkat prediksi data yang akurat maka dibutuhkan kemampuan mengenali pola data. Anda perlu tahu kalau ada beberapa jenis pola data yang digunakan dalam metode forecasting, yaitu:

Pola Data Musiman

Jenis data yang pertama adalah data yang mempunyai pola musiman. Data seperti ini membentuk pola setelah memasuki durasi waktu tertentu, bisa berupa mingguan, bulanan, tahunan, maupun kuartal. 

Pola Data Konstan

Kedua, ada jenis data yang sifatnya tetap dan tidak mengalami perubahan. 

Pola Data Tren

Terakhir, Anda bisa menjumpai pola data yang perubahannya mengikuti tren. Data seperti ini akan mengalami kenaikan atau penurunan yang dapat terjadi dalam jangka cukup panjang.

Model Forecasting

1. Model Rata-Rata Bergerak

Model forecasting ini dilakukan dengan menggunakan rumus: 

Model rata-rata bergerak = (∑(permintaan dalam n-periode terdahulu))/n

2. Model Rata-Rata Bergerak Terbobot

Model forecasting rata-rata bergerak terbobot mempunyai hasil yang lebih responsif dibanding model rata-rata bergerak. Rumus perhitungannya dilakukan sebagai berikut: 

Weighted MA (n) = (∑(pembobot untuk periode permintaan aktual periode n))/(∑(pembobot))

3. Model Pemulusan Eksponensial

Terakhir, ada model pemulusan eksponensial yang rumusnya adalah sebagai berikut: 

Ft = Ft-1 + α (At-1 – Ft-1)

Dalam rumus tersebut, Ft adalah ramalan untuk periode tertentu. Sementara itu, At-1 merupakan nilai aktual pada periode sebelumnya dan α adalah konstanta pemulusan.

Jenis-Jenis Metode Forecasting

Dalam praktiknya, ada teknik-teknik peramalan baik kualitatif dan kuantitatif. Kedua metode ini kemudian terbagi lagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: 

Metode Kualitatif

Metode kualitatif adalah proses peramalan yang dilakukan tanpa disertai analisis data. Oleh karena itu, metode ini bersifat subjektif. Contoh peramalan yang termasuk dalam kategori metode kualitatif di antaranya adalah: 

  • Riset pasar. Dalam praktiknya, perusahaan memakai sampel penelitian sebagai sarana melakukan peramalan. Metode ini sering digunakan untuk forecasting jangka pendek. 
  • Personal insight. Metode forecasting ini biasanya dilakukan oleh perusahaan kecil. Memperkirakan jumlah produksi dengan pendapat ahli menggunakan metode personal insight
  • Konsensus. Ada pula metode konsensus yang proses pelaksanaannya berlangsung secara terbuka.  Hanya saja, metode konsensus cenderung menghasilkan keputusan yang bias. 
  • Metode delphi. Metode ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan pendapat dari ahli yang berasal dari berbagai latar belakang. Dalam praktiknya, metode delphi dilakukan dengan memanfaatkan kuesioner atau survei tertutup.
  • Analogi sejarah. Selanjutnya, ada metode dengan memperhatikan sejarah. Peramalan ini dilakukan dengan mempertimbangkan life cycle produk yang dianggap serupa sebagai bahan analisis. Praktik pemakaiannya sering digunakan untuk jangka menengah dan panjang. 

Metode Kuantitatif

Sementara itu, metode kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data dari internal perusahaan. Data tersebut bisa berupa laporan keuangan, laporan penjualan, dan lain sebagainya.

  • Metode Time Series. Metode ini dilakukan dengan melakukan analisis variabel tertentu terhadap waktu. Dalam pelaksanaannya, Anda pun akan menjumpai adanya beberapa jenis pola data yang muncul. 
  • Metode Kausal. Pelaksanaan metode kausal dilakukan dengan menyusun hubungan sebab akibat antara ramalan tingkat permintaan dengan variabel berpengaruh. 

Indikator Model Forecasting

Setiap penggunaan metode forecasting harus disertai dengan adanya proses validasi. Ada beberapa jenis indikator yang digunakan sebagai sarana validasi, di antaranya adalah:

  • Mean Squared Error (MSE)
  • Mean Absolute Deviation (MAD)
  • Mean Absolute Percentage Error (MAPE)
  • Tracking Signal 
  • Moving Range 

Perbedaan antara Forecasting dan Planning

Sekilas, Anda mungkin beranggapan kalau forecasting dan planning adalah istilah yang sama. Padahal, planning adalah tahap yang dapat dilakukan ketika perusahaan sudah menjalankan forecasting

Dalam bahasa yang lebih sederhana, planning memiliki kaitan dengan berbagai aspek yang menjadi tujuan perusahaan pada jangka tertentu. Sementara itu, forecasting merupakan proses analisis dalam meramalkan hal-hal yang bisa saja terjadi di masa mendatang berkaitan dengan bisnis perusahaan. 

Forecasting vs Budgeting

Budgeting adalah ekspektasi perusahaan pada periode tertentu. Dalam budgeting, perusahaan akan menyusun estimasi pendapatan dan pengeluaran, estimasi cash flow, estimasi pengurangan utang, serta variabel yang dapat berpengaruh pada anggaran keuangan. 

Sementara itu, forecasting diselenggarakan dengan tujuan untuk menentukan arah bisnis perusahaan. Melalui forecasting, perusahaan dapat melakukan berbagai jenis peramalan. Jadi, keduanya diselenggarakan dengan tujuan yang berbeda. 

Contoh Skill yang Diperlukan dalam Forecasting

Untuk melaksanakan forecasting dalam bisnis, Anda perlu membekali diri dengan beberapa jenis kemampuan, di antaranya adalah: 

  • Kemampuan bisnis
  • Keterampilan teknis
  • Manajemen Data
  • Komunikasi

Nah, itulah pembahasan lengkap terkait pengertian forecasting beserta dengan hal terkait yang penting untuk Anda ketahui. Pengetahuan ini bisa membantu Anda dalam menyusun perencanaan bisnis secara akurat dan efektif. 

Sebagai tambahan, Anda perlu melengkapi diri dengan pengelolaan bisnis yang lebih baik. Salah satu solusinya adalah dengan memakai layanan AturToko. Lewat AturToko, Anda bisa mengelola bisnis dalam talian di berbagai platform dengan praktis dan mudah. 

Bersama AturToko, semua orang bisa punya bisnis dalam talian. Termasuk, Anda lho!

Bahasa Melayu