FBPixel
Apa Itu SKU Mengapa Kode Ini Sangat Penting Untuk Manajemen Persediaan

Apa Itu SKU? Mengapa Kode Ini Sangat Penting Untuk Manajemen Persediaan

Ditulis pada 11 Mac 2022 oleh

Kategori :

Bagi pelaku usaha mengelola stok barang yang ada di gudang menjadi tantangan tersendiri. Itu sebabnya, seorang pengusaha dituntut untuk menguasai manajemen inventori, yaitu suatu sistem yang dapat membantu pemilik usaha mengontrol stok barang. 

Lebih jauh lagi, kemampuan manajemen persediaan dibutuhkan untuk membuat perencanaan jangka panjang terkait kebutuhan barang setiap bulannya, termasuk mengontrol stok barang yang masuk dan keluar. 

Pertanyaannya, jika suatu gudang dipenuhi oleh berbagai macam barang dengan variasi yang berbeda, bagaimana cara termudah untuk mengidentifikasi barang tersebut saat pemilik melakukan manajemen persediaan?

Jawabannya adalah dengan mengaplikasikan Stock Keeping Unit (SKU). Bagi Anda yang belum begitu paham tentang arti SKU, berikut penjelasannya. 

Apa Itu SKU?

Stock Keeping Unit atau SKU adalah suatu kode unik yang melekat pada barang yang akan di jual. Ibarat Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi masyarakat, satu SKU hanya melekat atau berelasi dengan satu barang. Jika di gudang terdapat banyak barang, warna, dan model yang sama, nomor SKU pasti berbeda. 

Di luar sana SKU juga dikenal sebagai part number, product number, atau product identifier. Dengan kode unik ini, pelaku usaha bakal lebih mudah untuk melacak pergerakan inventaris secara sistem. Idealnya, kode SKU merupakan kombinasi alfanumerik yang tersusun atas delapan karakter atau lebih. 

Semakin singkat susunan kode uniknya, semakin baik karena pemilik jadi lebih mudah untuk mengenali. 

Fungsi dan Manfaat SKU

Berdasarkan pengertian SKU di atas, maka manfaat dan fungsi SKU yang utama adalah mengidentifikasi suatu item usaha agar pemilik dapat lebih mudah melakukan manajemen stok. Dengan SKU pengelolaan gudang pun jadi lebih praktis karena pemilik tidak harus mencatat secara manual. 

Untuk penjelasan lebih detail, berikut fungsi dan manfaat pengaplikasian SKU untuk usaha. 

  • Manajemen Stok Lebih Mudah

Manajemen stok merupakan hal yang krusial. Jika barang tidak dikelompokkan atau tidak memiliki kode unik, proses pengelolaan inventori akan sangat melelahkan.

Belum lagi jika prosesnya dilakukan secara manual. Bisa jadi stok fisik yang ada di gudang memiliki selisih dengan stok yang kita catat. 

Memang di proses awalnya Anda harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengidentifikasi barang menggunakan SKU. Akan tetapi, setelah itu proses bisnis pun jadi lebih mudah untuk dilakukan. 

  • Mengontrol Ketersediaan Stok

Fungsi SKU yang kedua adalah mempermudah pemilik dalam menghitung ketersediaan stok. Keberadaan SKU juga dapat meminimalisasi risiko terjadinya barang dobel atau selisih jumlah akibat barang yang tiba-tiba hilang. 

Selain itu, SKU pun mampu mempermudah pelaku usaha dalam mencari tahu barang mana yang paling laris dan mana yang tidak. 

Setelah mendapatkan informasi ini, pelaku usaha bisa melakukan evaluasi sebelum pembelian ulang stok dan menyusun strategi terbaik agar barang yang tidak begitu diminati dapat laris terjual. 

Waktu yang Tepat untuk Membuat SKU

Apakah setiap pemilik usaha perlu mengaplikasikan SKU? Baik pelaku usaha retail maupun UMKM, penggunaan SKU ini tergantung pada banyaknya jenis produk yang dijual. Kalau seorang pengusaha pemula yang hanya menjual beberapa jenis produk saja, penggunaan SKU tidak terlalu dibutuhkan. 

Keberadaan SKU baru membawa dampak ketika Anda menjual produk dengan jenis, ukuran, warna, atau model yang beraneka ragam. Dengan begitu pelaku usaha bakal lebih mudah melakukan manajemen stok pada barang jualan yang bervariasi.   

Bagaimana Cara Membuat SKU yang Baik?

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam membuat SKU adalah format kode dan panjang karakter yang digunakan. Seperti penjelasan sebelumnya, format SKU yang tidak terlalu panjang akan memudahkan pelaku usaha dalam mengidentifikasi barang. 

Sebagai contoh, Anda adalah penjual aneka aksesori wanita, seperti tas, dompet, topi, sepatu, dan jaket. Masing-masing barang tersebut memiliki merk, warna, ukuran, dan model yang berbeda. Untuk membuat SKU yang baik, Anda bisa membuat SKU berdasarkan kode merk, jenis produk, model, warna, dan ukuran. 

Misalkan Anda menjual sepatu Nike Air Max hitam ukuran 40. Maka format SKUnya bisa dibuat menjadi NK-AIRMAX-HTM-0040 dengan penjelasan:

  • NK: Kode merek yaitu Nike
  • AIRMAX: Varian yaitu Air Max
  • HTM: Kode warna yaitu hitam
  • 0040: Ukuran yang tersedia

Apakah format SKU harus menggabungkan antara huruf dan angka? Sebetulnya, semua kembali kepada kebutuhan masing-masing. Sebab, SKU berfungsi untuk membantu urusan internal pelaku usaha. Sementara itu, secara internasional tidak ada standarisasi untuk penyusunan format SKU.

Jadi, apakah boleh jika SKU disusun atas kombinasi huruf saja? Jawabannya tentu saja bisa. Hanya saja, Anda perlu tahu bahwa format SKU berupa huruf memiliki kombinasi yang terbatas. Semisal Anda ingin menggunakan SKU dengan format 3 huruf. Secara matematis, nantinya jumlah SKU yang bisa dibentuk hanya berjumlah 17.576. 

Sekalipun jarang digunakan, pada praktiknya juga ada yang membuat SKU dengan format keseluruhan adalah angka. Meski kode unik berupa angka cenderung lebih susah untuk diingat dan diidentifikasi tanpa melihat referensi, SKU berformat angka bisa membantu meminimalisasi kerancuan akibat kode dengan nama yang mirip.  

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membuat SKU

Berdasarkan penjelasan di atas, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat kode SKU untuk usaha. 

  • Sesuaikan format SKU dengan kebutuhan 
  • Jika usaha Anda memiliki stok yang jumlahnya ribuan, format angka lebih disarankan
  • Format SKU umumnya terdiri atas 8 karakter dan tersusun atas angka serta huruf
  • Apabila manajemen stok dilakukan secara manual, SKU format huruf dan angka lebih disarankan. 

Apa Bedanya SKU dan UPC?

Bisa dibilang bahwa SKU dan Universal Product Code (UPC) sama-sama merupakan kode unik yang ditetapkan pada sebuah produk. Meski begitu, keduanya ternyata punya fungsi yang berbeda. 

UPC merupakan sebuah kode yang memberikan informasi lebih jelas tentang suatu produk. Sementara itu, SKU bertugas membantu pengusaha dalam melakukan kontrol pada stok barang. 

Dengan kata lain, di mana pun produk tersebut dijual, ia akan memiliki UPC yang sama. Sedangkan SKU produk bisa berbeda antara satu toko dengan toko lainnya, sebab seperti penjelasan di atas tidak ada standarisasi untuk SKU. SKU dapat dibuat sesuai kebutuhan pelaku usaha. 

Itulah penjelasan tentang SKU sebagai metode yang dapat mempermudah pengerjaan manajemen stok. Bagi para pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnisnya, AturToko siap membantu Anda. AturToko merupakan platform e-commerce enabler yang akan membantu pengusaha dalam mengelola jualannya di pasaran. Jika tertarik, silakan daftar di sini.

Bahasa Melayu