FBPixel
Mengenal Pengertian dan Jenis-Jenis Laporan Keuangan Menurut PSAK

Mengenal Pengertian dan Jenis-Jenis Laporan Keuangan Menurut PSAK

Ditulis pada 08 Mac 2022 oleh

Seorang pengusaha perlu memahami apa yang dimaksud laporan keuangan. Pengetahuan ini akan membantu Anda dalam mengelola bisnis dengan lebih baik. Oleh karenanya, Anda perlu mengetahui cara penyusunan laporan finansial yang baik sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). 

Apa yang Dimaksud dengan Laporan Keuangan?

Laporan keuangan adalah pencatatan aktivitas keuangan yang dilakukan oleh entitas tertentu dalam sebuah periode akuntansi. Keberadaan laporan finansial tersebut memungkinkan perusahaan dalam mengetahui posisi keuangan serta kinerja bisnis. 

Aktivitas keuangan yang dicatat dalam laporan finansial meliputi transaksi penjualan, transaksi pembelian, serta transaksi bisnis lain yang mempunyai nilai secara ekonomi dan moneter. Penyusunannya dapat dilakukan setiap bulan, tahun, atau periode tertentu sesuai kebutuhan perusahaan. 

Fungsi dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan untuk Perusahaan

Penyusunan laporan keuangan perusahaan mempunyai fungsi dan tujuan tertentu, yaitu: 

  1. Evaluasi Performa Bisnis Perusahaan

Setiap bisnis perlu menjalani evaluasi secara rutin. Proses evaluasi tersebut berguna untuk mengetahui perkembangan bisnis perusahaan. Parameter yang menjadi acuan dari evaluasi performa bisnis tersebut tidak lain adalah materi laporan keuangan. 

Informasi keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan akuntansi dapat memperlihatkan kondisi keuangan secara transparan. Contohnya, Anda bisa melihat apakah perusahaan memperoleh untung atau rugi melalui laporan laba rugi.  

  1. Mengetahui Posisi Keuangan Bisnis Perusahaan

Tujuan dan fungsi laporan keuangan yang selanjutnya adalah mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara lebih jelas. Anda bisa tahu apakah kondisi keuangan perusahaan sehat atau memerlukan suntikan modal tambahan atau tidak. 

  1. Bentuk Laporan Pertanggungjawaban

Terakhir, Anda perlu tahu bahwa laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada para stakeholder. Keberadaannya dapat memperlihatkan bahwa perusahaan tersebut bisa dipercaya dan punya kredibilitas tinggi. 

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Berdasarkan standar yang tercantum dalam PSAK, ada 5 jenis laporan keuangan yang perlu Anda ketahui, yaitu: 

  1. Laporan Laba Rugi

Jenis yang pertama adalah laporan laba rugi, sering pula dikenal sebagai laporan kinerja keuangan perusahaan. Penyusunan laporan ini dibuat dengan memperhitungkan 3 aspek, yakni pendapatan, biaya, serta untung rugi. 

  1. Laporan Neraca

Selanjutnya adalah laporan neraca atau balance sheet dan sering pula dikenal sebagai laporan posisi keuangan. Fungsi utamanya adalah untuk menunjukkan kondisi serta informasi keuangan bisnis. Di dalamnya, Anda bisa mengetahui data terkait aset, modal, serta kewajiban perusahaan. 

  1. Laporan Perubahan Modal

Ada pula jenis laporan keuangan yang disebut laporan perubahan modal. Penyusunan laporan ini dibutuhkan karena berkaitan dengan adanya perubahan modal perusahaan. Modal awal perusahaan bisa mengalami peningkatan atau penurunan. Lewat laporan ini, perusahaan bisa mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi sekaligus penyebabnya.

  1. Laporan Arus Kas

Jenis laporan finansial perusahaan berikutnya adalah laporan arus kas atau cash flow. Penyusunan laporan ini memiliki kaitan erat dengan perputaran uang dalam perusahaan. Melalui laporan arus kas, Anda bisa memprediksi arus kas perusahaan pada periode akuntansi mendatang. 

  1. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Terakhir adalah CaLK yang merupakan penjelasan terkait laporan neraca, laba rugi, arus kas, serta perubahan modal. Keberadaannya memungkinkan perusahaan memperoleh gambaran secara lebih jelas terkait pengelolaan dana. 

Komponen Penting dalam Laporan Keuangan

Berkaitan dengan penyusunan jenis-jenis laporan sesuai PSAK, terdapat 10 komponen penting yang harus Anda perhatikan, yakni: 

  1. Komponen Laporan Laba Rugi
  • Pendapatan. Komponen ini mengacu pada pendapatan bersih perusahaan. Perhitungannya dilakukan dengan mengurangi jumlah pendapatan total dengan berbagai pengeluaran yang terkait penjualan. 
  • Pengeluaran. Pengeluaran dalam laporan laba rugi meliputi biaya administrasi, gaji karyawan, biaya iklan, serta pengeluaran lain. 
  • Keuntungan Selain dari Operasional Bisnis. Keuntungan tak hanya bisa didapatkan dari aktivitas bisnis. Contohnya adalah ketika perusahaan melakukan penjualan aset. 
  • Kerugian Selain dari Operasional Bisnis. Komponen kerugian ini bisa saja terjadi karena berbagai faktor seperti penurunan nilai aset, tuntutan hukum, dan semacamnya. 
  1. Komponen Laporan Arus Kas
  • Aktivitas pendanaan. Komponen pendanaan berkaitan dengan aktivitas peningkatan modal serta return investor.
  • Aktivitas operasional. Semua biaya yang berkaitan dengan aktivitas operasional seperti pengiriman produk, produksi, penjualan, ataupun pembayaran tagihan, termasuk dalam komponen ini. 
  • Aktivitas investasi. Setiap aktivitas yang mempunyai kaitan dengan pembelian atau penjualan aset tetap, ekuitas, instrumen utang, dan lain semacamnya, harus Anda cantumkan dalam komponen aktivitas investasi.
  1. Komponen Laporan Neraca
  • Modal. Perhitungan modal bisa Anda lakukan dengan melakukan pengurangan aset dengan liabilitas. 
  • Aset. Dalam laporan neraca, Anda perlu memasukkan aset yang berwujud dan tidak berwujud.
  • Liabilitas. Komponen ini mengacu pada biaya yang wajib dibayarkan perusahaan. Contoh liabilitas di antaranya adalah utang pajak dan utang usaha. 

Cara Menyusun Laporan Keuangan

Proses penyusunan laporan keuangan secara sederhana bisa Anda lakukan dengan mudah. Ada 5 tahapan yang perlu Anda lakukan, yakni: 

  1. Pencatatan Pengeluaran dan Pemasukan

Langkah pertama, Anda perlu mencatat setiap pemasukan serta pengeluaran. Catat secara detail, termasuk pengeluaran atau pemasukan yang nominalnya kecil sekalipun. 

  1. Menyiapkan Data yang Bersumber dari Buku Kas Utama

Laporan keuangan perlu Anda buat dengan berlandaskan pada pengeluaran serta pemasukan yang ada di buku kas utama. 

  1. Data Stok Barang

Langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan stok barang. Dalam praktiknya, perhitungan stok bisa Anda lakukan dengan dua metode, yakni first in first out (FIFO) dan last in first out (LIFO). 

  1. Data Inventaris

Laporan keuangan perlu mencantumkan nilai aset. Tak menutup kemungkinan akan ada depresiasi atau penambahan aset baru. 

  1. Pengolahan Data

Tahapan terakhir adalah pengolahan seluruh data. Anda perlu mengolah dan menyusunnya secara sistematis dan detail. 

Contoh Laporan keuangan Sederhana

Untuk memahami secara lebih jelas tentang cara penyusunan laporan keuangan, simak contoh-contohnya sebagai berikut: 

  1. Contoh Laporan Neraca

PT Satu Nusantara

Laporan Neraca

Per 31 Januari 2021

AktivaPasiva
Aset LancarKewajiban Jangka pendek
KasRp26.55.000Utang usahaRp272.800.000
BankRp51.250.000
PiutangRp32.000.000
Sewa dibayar di mukaRp38.918.550Ekuitas
Stok barang132.500.000Laba ditahanRp225.518.550
Total aset lancarRp287.218.550Modal disetorRp60.000.000
Aset Tidak LancarTotal EkuitasRp285.518.550
InventarisRp275.850.000
Penyusutan Aset Tetap(Rp4.750.000)
Total aset tidak lancarRp271.100.000
Jumlah asetRp558.318.550Kewajiban + EkuitasRp558.318.550
  1. Contoh Laporan Laba Rugi

PT Satu Nusantara

Laporan Laba Rugi

Per 31 Januari 2021

Pendapatan bersihRp1.547.500.000
Beban pokok penjualanRp565.200.000
Laba/rugi kotorRp1.009.300.000
Beban Operasional
Beban AdministrasiRp92.300.450
Beban PenjualanRp695.700.000
Total beban operasionalRp788.000.450
Pos Non-operasional
Pendapatan non-operasionalRp86.544.000
Beban non-operasionalRp7.250.000
Total beban non-operasionalRp79.294.000
Laba rugi bersihRp300.593.550
  1. Contoh Laporan Perubahan Modal

PT Satu Nusantara

Laporan Perubahan Modal

Per 31 Januari 2021

Modal awal per 31 Desember 2020 (Rp13.375.000)

Laba bersih Rp300.593.550

Penambahan modal Rp287.218.550

  1. Contoh Laporan Arus Kas

PT Satu Nusantara

Laporan Arus Kas

Per 31 Januari 2021

Laba bersih (Rp13.375.000)

Operasional

Penyusutan Rp4750.000

Penurunan stok barang Rp132.500.000

Piutang usaha Rp32.000.0000

Kas operasional Rp169.250.000

Investasi

Pembelian aktiva Rp49.050.000

Penjualan aktiva Rp38.918.550

Kas investasi Rp87.968.550

Pendanaan

Penurunan pinjaman Rp30.000.000

Kas pendanaan Rp30.000.000

Kenaikan Kas Rp287.218.550

Kas per 31 Desember 2020 (Rp Rp13.375.000)

Kas per 31 Januari 2021 Rp300.593.550

Keterbatasan Laporan Keuangan

Walaupun menjalankan berbagai fungsi dan memberikan banyak manfaat bagi para stakeholder, laporan keuangan juga memiliki keterbatasan. Salah satunya adalah informasi di dalamnya terbuka atas interpretasi. 

Berbagai pihak yang membaca informasi tersebut dengan sudut pandang masing-masing bisa menarik kesimpulan yang berbeda-beda tentang kinerja keuangan perusahaan. Oleh karenanya, saat melakukan analisa laporan keuangan perlu melakukan perbandingan atas beberapa periode juga dengan perusahaan lain dengan bisnis yang sama.

Itulah pembahasan lengkap tentang laporan keuangan beserta cara pembuatan dan contoh-contohnya. Anda bisa menyusun laporan dengan akurat jika memiliki data terkait aktivitas usaha secara lengkap. Berkaitan dengan hal ini, AturToko bisa membantu Anda dalam mempersiapkan data laporan keuangan secara akurat dan detail. 

Layanan OmniPos dari AturToko memungkinkan Anda mencatat setiap penjualan dan inventaris produk real time. Selain itu, ada pula layanan lainnya seperti AturToko+ yang memberi kemudahan pengelolaan toko cukup dalam satu platform serta BuatToko yang dapat Anda manfaatkan untuk membangun platform e-commerce.

Yuk, daftar AturToko dan dapatkan semua manfaat layanannya! 

Bahasa Melayu