Ditulis pada 18 Mac 2022 oleh AturToko
Semua orang bisa membuka sebuah bisnis baru. Hanya saja, hanya sebagian kecil pelaku usaha yang meraih kesuksesan dalam memajukan bisnisnya. Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa hal itu bisa terjadi? Salah satu aspek yang berpengaruh besar pada kesuksesan tersebut adalah pemahaman mereka dan pelaksanaannya terkait prinsip dalam etika bisnis.
Lalu, apa yang disebut sebagai etika bisnis? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika bisnis adalah tata cara yang berkaitan dengan pengelolaan serta pengaturan bisnis dengan memperhatikan norma masyarakat serta moralitas. Karena berkaitan dengan moral dan norma, etika bisnis merupakan jenis aturan tak tertulis yang kerap menjadi pedoman para pebisnis.
Etika bisnis dapat pula disebut sebagai prinsip moral yang mengikat setiap individu dalam segala aktivitas bisnis. Prinsip etika bisnis tidak hanya harus diperhatikan oleh pemimpin perusahaan, tetapi juga para karyawan, perusahaan sebagai sebuah kesatuan organisasi, ataupun masyarakat yang berperan sebagai sasaran bisnis.
Selain pengertian secara umum, Anda bisa pula memandang etika bisnis berdasarkan pemahaman para ahli, di antaranya:
Melalui etika bisnis yang baik, Anda bisa memperoleh keharmonisan hubungan yang bersifat internal dan eksternal. Keharmonisan tersebut mendorong terciptanya tim yang solid dan kepercayaan dari pihak-pihak eksternal seperti klien dan konsumen.
Berkaitan dengan etika bisnis, ada 5 prinsip etika bisnis secara umum yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
Kejujuran adalah prinsip etika bisnis konvensional yang paling mendasar. Oleh karena itu, segala jenis aktivitas bisnis yang Anda jalankan harus menerapkan prinsip ini. Penerapannya bisa membantu perusahaan dalam mendorong kinerja dan meraih kesuksesan.
Sebagai seorang pemimpin, Anda perlu terlebih dahulu menerapkan prinsip kejujuran. Dengan begitu, para karyawan akan mengikuti teladan tersebut dan menjalankan setiap tanggung jawab di tempat kerja secara jujur.
Selanjutnya, Anda perlu mengenal prinsip etika bisnis berupa prinsip keadilan. Prinsip ini mengatur agar setiap pihak yang terkait dalam sebuah aktivitas bisnis perlu memberikan kontribusi dalam meraih keberhasilan. Kontribusi tersebut dapat Anda tunjukkan secara langsung ataupun tidak langsung.
Pelaksanaan prinsip keadilan mendorong upaya setiap pihak dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya masing-masing dengan baik. Dengan begitu, terciptalah kolaborasi yang positif dari setiap pihak terkait. Alhasil, Anda pun tidak akan mengalami banyak gangguan dalam menjalankan bisnis.
Selanjutnya adalah prinsip perusahaan yang disebut sebagai integritas moral. Integritas moral berkaitan dengan upaya dalam mempertahankan nilai-nilai moral dalam menjalankan aktivitas bisnis. Lewat prinsip ini, usaha Anda akan memperoleh nama baik dalam pandangan konsumen.
Prinsip integritas moral mendorong pebisnis untuk menghormati harkat dan martabat orang lain. Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan, pebisnis akan berupaya untuk tidak menimbulkan kerugian kepada orang lain.
Setiap pebisnis menjalankan aktivitas usahanya dengan tujuan meraih keuntungan. Oleh karenanya, Anda perlu memahami prinsip saling menguntungkan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Melalui prinsip ini, Anda akan mengupayakan solusi terbaik bagi setiap pihak yang terkait.
Alih-alih mengambil keputusan yang menguntungkan sebagian pihak, Anda lebih memilih win-win solution. Dengan begitu, pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas bisnis akan memperoleh keuntungan dan kepuasan.
Prinsip terakhir yang tak kalah penting adalah otonomi. Otonomi adalah prinsip etika bisnis bagi perusahaan dalam menentukan keputusan secara tepat. Keputusan yang tepat akan dibarengi adanya tanggung jawab perusahaan untuk menjalankannya.
Keputusan yang Anda ambil bisa saja mempunyai dampak buruk ataupun dampak yang positif. Oleh karena itu, Anda perlu menerapkan prinsip otonomi dengan mempertimbangkan konsekuensi serta manfaat dari setiap keputusan yang diambil.
Lalu, bagaimana cara menerapkan masing-masing prinsip tersebut dalam kegiatan bisnis sehari-hari? Biar lebih jelas, simak contohnya berikut:
Contoh sederhana terkait penerapan prinsip kejujuran adalah ketika menyusun surat perjanjian bisnis. Anda bisa menyusun perjanjian tersebut dengan jujur tanpa ada niatan tersembunyi.
Sementara itu, contoh yang berkaitan dengan prinsip keadilan adalah pemberian gaji kepada karyawan. Gaji diberikan dengan nominal yang sesuai dengan tugas serta tanggung jawab dari masing-masing pegawai.
Penerapan integritas moral dalam bisnis bisa Anda lihat dari pelayanan kepada konsumen. Perusahaan yang menjaga integritas moral akan berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pengguna layanannya.
Sebagai contoh penerapan prinsip saling menguntungkan adalah ketika berinteraksi dengan pelanggan. Anda menyediakan produk yang berkualitas kepada para konsumen. Dengan begitu, konsumen akan memperoleh manfaat yang maksimal dari keberadaan produk tersebut.
Prinsip otonomi mengedepankan pada kemandirian dalam proses pengambilan keputusan. Contohnya adalah ketika perusahaan memilih supplier tertentu dengan pertimbangan kemudahan pengiriman serta harga.
Itulah penjabaran menyeluruh terkait prinsip dalam etika bisnis. Sampai di sini, Anda bisa memahami kalau prinsip etika bisnis adalah aspek penting yang tak boleh dilewatkan dalam setiap aktivitas bisnis.
Selain prinsip etika bisnis, jangan lupa upaya pengelolaan bisnis secara efektif. Anda bisa melakukan pengelolaan dengan baik lewat bantuan layanan canggih dari AturToko. Melalui produk AturToko, Anda bisa me-manage beberapa toko dalam talian cukup dalam satu papan pemuka. Keren, kan?