FBPixel
Beda Retur Penjualan dan Retur Pembelian: Simak Beragam Jenisnya

Beda Retur Penjualan dan Retur Pembelian: Simak Beragam Jenisnya

Ditulis pada 09 Mar 2022 oleh

Dalam menjalankan aktivitas bisnis, terkadang tidak semua proses yang Anda lakukan berjalan dengan lancar. Anda akan  berhadapan juga dengan kegagalan transaksi. Retur pembelian dan retur penjualan adalah salah satu bentuk kegagalan transaksi yang kerap dialami oleh para pebisnis. 

Penjelasan Sekilas tentang Apa itu Retur

Secara bahasa, Anda bisa memahami apa arti retur barang ketika seorang konsumen memilih untuk mengembalikan produk yang mereka beli. Pembelian tersebut mereka laksanakan karena produk yang diterima tidak sesuai ekspektasi awal. Contohnya, barang tidak sesuai deskripsi atau terjadi kerusakan ketika pengiriman. 

Saat terjadi proses retur, konsumen akan meminta kepada pihak penjual untuk mengembalikan uang. Oleh karenanya, Anda akan mengalami kerugian yang cukup besar ketika memperoleh banyak permintaan retur. Di waktu yang sama, pemahaman tentang apa arti retur membuat Anda bisa belajar dalam meningkatkan pelayanan konsumen. 

Dalam praktiknya, retur terbagi menjadi 2 kategori

  1. 1. Pengertian Retur Penjualan

Jenis retur yang pertama adalah retur penjualan. Retur penjualan merupakan proses ketika penjual menerima barang pengembalian dari konsumen. Adanya retur penjualan membuat tagihan atau piutang pihak penjual mengalami pengurangan. 

  1. 2. Pengertian Retur Pembelian

Retur pembelian merupakan proses yang terjadi saat penjual memilih untuk mengembalikan produk yang telah dibelinya dari supplier. Keberadaan retur pembelian adalah berpengaruh pada jumlah utang penjual kepada supplier yang mengalami pengurangan. 

  1. Perbedaan antara Retur Pembelian dan Retur Penjualan

Saat melakukan pencatatan laporan keuangan, Anda perlu memahami apa arti retur pembelian dan sekaligus perbedaannya dengan retur penjualan. Kedua istilah ini sama-sama berkaitan dengan pengembalian barang dengan berbagai alasan, baik rusak, tidak sesuai spesifikasi, dan lain sebagainya. 

Hanya saja, ada 2 perbedaan utama di antara keduanya, yaitu: 

  1. 1. Pihak yang Terlibat

Retur penjualan terjadi ketika melibatkan antara pihak yang berperan sebagai pembeli dan penjual. Sementara itu, retur pembelian adalah proses yang terjadi akibat adanya interaksi antara penjual dengan pihak pemasok atau supplier

  1. 2. Bukti Retur

Terjadinya retur penjualan disertai dengan nota kredit yang merupakan bukti bahwa telah terjadi penerimaan barang dari pembeli. Sementara itu, retur pembelian disertai dengan adanya nota debit yang kemudian berpengaruh pada piutang usaha. 

  1. Jenis Transaksi Retur Pembelian

Retur pembelian terbagi menjadi 2 kategori, yakni: 

  • Retur Pembelian Kredit. Dalam kondisi ini, proses pengembalian barang dari penjual ke supplier berlangsung secara kredit dengan batas waktu pelunasan yang telah disepakati. 
  • Retur Pembelian Tunai. Jenis retur pembelian ini berlangsung ketika penjual mengembalikan barang yang telah mereka beli dengan tunai. Selanjutnya, pihak supplier melakukan pencatatan bahwa barang boleh diretur ketika mengalami kerusakan. 
  1. Jenis Transaksi Retur Penjualan

Dalam praktiknya, pihak perusahaan kerap membagi retur penjualan menjadi 3 jenis, yaitu: 

  • Retur penjualan yang mengurangi jumlah piutang
  • Retur penjualan yang membuat menimbulkan adanya pengembalian kas
  • Retur penjualan yang disertai penggantian barang
  1. Cara Pembuatan Retur Penjualan dan Pembelian Secara Manual

Retur pembelian dan retur penjualan menimbulkan efek secara menyeluruh kepada laporan keuangan. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pencatatan untuk setiap aktivitas retur. Pencatatan tersebut bisa Anda lakukan melalui jurnal retur penjualan dan jurnal retur pembelian. 

  1. 1. Cara Pencatatan Jurnal Retur Penjualan

Retur penjualan berpengaruh pada piutang. Oleh karenanya, Anda perlu mencatat akun retur penjualan pada kolom debit serta piutang datang di kolom kredit jurnal retur penjualan. 

  1. 2. Cara Pencatatan Jurnal Retur Pembelian

Di situ, Anda perlu menempatkan akun retur pembelian sebagai kredit dan utang dagang di kolom debit. 

  1. Contoh Jurnal Retur Pembelian dan Penjualan

Cara penyusunan jurnal retur pembelian dan penjualan tidak terlalu sulit. Apalagi, ketika Anda sudah memahami pengertian apa itu retur pembelian dan retur penjualan. Biar Anda tidak mengalami kebingungan dalam proses pencatatannya, berikut ini adalah contoh jurnal retur penjualan dan pembelian:

  1. 1. Contoh Jurnal Retur Pembelian

Misalnya, PT Usaha Makmur Jaya mempunyai transaksi bulan Desember 2021 sebagai berikut: 

  • Pembelian kredit barang Toko AJ sebanyak 7 unit dengan harga @Rp10.000.000
  • Retur pembelian barang Toko AJ 1 unit
  • Pembelian barang secara kredit Toko XY sebanyak 6 unit dengan harga @15.000.000
  • Retur pembelian barang Toko XY 1 unit

Dari transaksi tersebut, Anda bisa menyusun jurnal pembelian sebagai berikut:

KeteranganDebitKredit
PembelianRp70.000.000
Utang UsahaRp70.000.000
Utang usahaRp10.000.000
Retur pembelianRp10.000.000
PembelianRp90.000.000
Utang usahaRp90.000.000
Utang usahaRp15.000.000
Retur pembelianRp15.000.000
  1. 2. Contoh Jurnal Retur Penjualan

Sementara itu, contoh retur penjualan bisa Anda simak sebagai berikut: 

Misalnya, PT Usaha Makmur Jaya mempunyai transaksi yang berkaitan dengan retur penjualan sebagai berikut 

  • Penjualan kredit barang AB sebanyak 5 unit @13.000.000
  • Retur penjualan barang AB 1 unit
  • Penjualan kredit barang XY sebanyak 5 unit @Rp15.000.000
  • Retur penjualan barang AB 1 unit

Dari data tersebut, Anda dapat menyusun jurnal retur penjualan sebagai berikut: 

KeteranganDebitKredit
Piutang usahaRp65.000.000
PenjualanRp65.000.000
Retur penjualan Rp13.000.000
Piutang usahaRp13.000.000
Piutang usahaRp75.000.000
PenjualanRp75.000.000
Retur penjualanRp15.000.000
Piutang usahaRp15.000.000
  1. Tips Cara Mengatur Retur dengan Benar

Karena proses pengelolaannya yang cukup kompleks, Anda perlu melakukan pengaturan retur dengan tepat. Apalagi, ketika Anda menjalankan bisnis di berbagai platform marketplace. Alih-alih mencatat retur secara manual, Anda bisa melakukan pengelolaan retur secara otomatis menggunakan AturToko. Jadi, Anda bisa menyelesaikan semua retur dengan cepat. 

AturToko memiliki layanan OmniPos yang memungkinkan Anda untuk mengatur bisnis di berbagai platform marketplace secara praktis. OmniPos mempunyai banyak fitur, termasuk di antaranya adalah pencatatan inventaris produk yang berlangsung real time. Bahkan, Anda bisa pula mengintegrasikan OmniPos dengan software pembukuan seperti Jurnal dan Accurate. 

Tak hanya OmniPos, AturToko juga punya layanan lain yang tidak kalah penting. Ingin tahu info lebih jelas? Yuk, segera daftar AturToko!

English