Ditulis pada 13 Jun 2022 oleh AturToko
Strategi omnichannel bukan sekadar memanfaatkan berbagai kanal penjualan. Dalam strategi ini, Anda perlu menekankan pada pengalaman belanja yang seamless dari para konsumen. Dengan begitu, konsumen memperoleh kenyamanan dan pebisnis memperoleh manfaat ekstra berupa peningkatan angka penjualan.
Anda mungkin beranggapan kalau kunci utama dalam penerapan strategi omnichannel yang efektif terletak pada jumlah kanal penjualan. Pada kenyataannya, omnichannel bukanlah strategi yang menitikberatkan pada seberapa banyak channel yang Anda manfaatkan.
Alih-alih memperbanyak kanal penjualan, omnichannel merupakan strategi yang bisa Anda terapkan dengan mengutamakan pengalaman belanja para konsumen. Sebagai gantinya, Anda bisa memanfaatkan channel yang relevan dan sesuai dengan consumer journey.
Kunci utama dalam cara kerja strategi omnichannel adalah konsistensi. Anda perlu menghadirkan pengalaman yang sama untuk setiap kanal penjualan, meliputi desain tampilan, tingkat kenyamanan, tonality, promises, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, sistem omnichannel adalah strategi pemasaran yang fleksibel dan bisa dimanfaatkan oleh setiap pelaku usaha, mulai dari UMKM hingga pengusaha besar. Selanjutnya, Anda bisa fokus pada channel tertentu dengan memperhatikan sumber daya yang dimiliki.
Praktik cara memanfaatkan strategi omnichannel yang kerap dilakukan oleh para pelaku usaha memiliki kecenderungan tidak berfokus pada aspek online. Di waktu yang sama, mereka juga mendorong konsumen untuk melakukan transaksi secara offline.
Oleh karena itu, dalam sistem omnichannel Anda akan menjumpai skema online to offline (O2O) yang disertai dengan adanya webrooming dan showrooming. Kedua istilah tersebut merujuk pada skenario pembelian yang umum terjadi di era digital.
Untuk bisa menerapkan skema O2O yang efektif, Anda perlu memberi wawasan produk secara jelas kepada konsumen. Oleh karena itu, Anda bisa menampilkan katalog produk beserta deskripsinya secara detail melalui internet. Selanjutnya, Anda dapat menyediakan pilihan bagi konsumen untuk membeli secara online atau datang ke toko secara langsung.
Jadi, kunci utama dalam penerapan skema O2O yang ideal terletak pada fokus ke konsumen. Anda jangan terpaku pada kanal penjualan. Apalagi, channel akan terus berganti seiring zaman. Sebagai gantinya, Anda perlu pendekatan yang efektif kepada konsumen. Dari situ, Anda bisa tahu perilaku, ekspektasi, tingkat kebutuhan, dan lain sebagainya.
Dalam setiap pelaksanaan strategi pemasaran, Anda perlu menetapkan metode pengukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Hal ini juga berlaku ketika Anda menggunakan metode omnichannel. Hanya saja, Anda perlu memahami kalau metrik pengukuran dalam strategi omnichannel yang efektif sangat dinamis.
Penentuan parameter keberhasilan dalam strategi omni channel dapat disesuaikan dengan tujuan pemasaran masing-masing pelaku usaha. Anda bisa saja memiliki tujuan untuk meningkatkan brand awareness, angka penjualan, akuisisi pengguna, dan lain sebagainya. Untuk setiap tujuan tersebut, pebisnis sudah mempunyai patokan parameter tersendiri.
Meski begitu, ada 3 parameter utama yang kerap digunakan dalam setiap penerapan omnichannel, yaitu:
Omnichannel merupakan strategi pemasaran produk yang mengutamakan kenyamanan pengalaman berbelanja. Kenyamanan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan para pelanggan. Kalau strategi yang diterapkan tidak memunculkan adanya peningkatan kepuasan konsumen, Anda perlu melakukan peninjauan ulang.
Parameter selanjutnya dalam menilai penerapan strategi omnichannel yang efektif adalah dengan melihat jumlah pembatalan pemesanan. Alasan yang kerap muncul ketika seorang konsumen membatalkan pemesanan adalah karena keraguan terhadap kualitas produk.
Dalam omnichannel, Anda mengajak konsumen untuk menghilangkan keraguan saat belanja online dengan mendorong mereka belanja secara langsung ke toko fisik. Kalau jumlah pembatalan pemesanan mengalami penurunan, merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan omnichannel.
Terakhir, Anda dapat memanfaatkan parameter berupa volume penjualan. Secara umum, pelaksanaan strategi omni channel yang efektif bakal mendorong konsumen untuk menyelesaikan aktivitas belanja. Mereka punya pertimbangan untuk belanja online maupun offline.
Kalau Anda tidak mendapati adanya peningkatan angka penjualan, pertimbangkan untuk melakukan evaluasi pada omnichannel. Tidak menutup kemungkinan Anda salah dalam memahami data konsumen ataupun consumer journey.
Itulah tips serta cara efektif berkaitan dengan pemanfaatan strategi omnichannel yang penting untuk Anda ketahui. Anda pun bisa memperoleh berbagai manfaat dari omnichannel dengan memperoleh dukungan tool yang tepat.
AturToko dengan berbagai pilihan layanan, memberi bantuan dalam penerapan omnichannel dalam bisnis. Dukungan layanan seperti OmniPos memiliki fungsi lebih dari sekadar aplikasi POS. Penggunaannya akan memberi banyak kemudahan, Anda hanya perlu satu akses untuk memproses seluruh orderan dari berbagai channel dalam satu dashboard.
Selain OmniPos, AturToko juga memiliki layanan lain berupa AturToko+ yang memungkinkan Anda menjalankan toko online dalam mode autopilot. Anda hanya perlu mengirim stok produk ke gudang AturToko, proses selanjutnya akan berjalan otomatis karena diurus semua oleh AturToko. Anda akan memiliki lebih banyak waktu dan tenaga untuk fokus pengembangan produksi dan brand positioning di pasaran.
Bersama AturToko, semua orang bisa meraih sukses dalam berbisnis online. Yuk, segera gunakan AturToko!