Perbedaan Reseller dan Dropship – Manakah yang Lebih Menguntungkan?
Ditulis pada 25 Feb 2022 oleh AturToko
Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis yang dilakukan secara online mengalami kemajuan pesat. Pandemi yang berlangsung membuat kebiasaan orang berbelanja mengalami perubahan. Alih-alih datang langsung ke toko, mereka lebih suka membeli secara online. Hal ini kemudian menyebabkan bisnis online dengan sistem reseller dan dropship makin banyak dilakukan. Sebenarnya, apa perbedaan reseller dan dropship? Bagaimana cara kerjanya?
Untuk memahami lebih jauh apa perbedaan reseller dan dropship serta mana yang lebih menguntungkan untuk berbisnis, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Definisi Reseller dan Dropship
Sebelum membahas mana pilihan yang lebih menguntungkan antara jadi reseller atau dropshipper, yang pertama kali harus Anda ketahui adalah definisi keduanya. Apa itu reseller dan dropship?
Reseller adalah seseorang yang berbisnis dengan cara menjual kembali barang yang diproduksi oleh orang lain dan mempromosikan barang tersebut dengan terlebih dahulu menyimpan stok di gudang mereka. Umumnya, reseller akan mencari sendiri supplier atau distributor dari barang yang ingin mereka jual. Reseller kemudian membeli stok barang untuk kemudian dijual kembali kepada pembeli.
Sementara itu, dropship merupakan aktivitas menjual kembali barang milik orang lain dan mempromosikannya tanpa melakukan pembelian atau stok terlebih dahulu. Biasanya para dropshipper (orang yang melakukan aktivitas dropship) melakukan kerja sama dengan pemilik barang. Mereka akan menjadi perantara yang mempromosikan dan menjual barang tersebut. Nantinya proses pengiriman barang tetap dilakukan dari gudang supplier atau distributor, bukan dari gudang dropshipper (karena mereka tidak punya stok).
Perbedaan Reseller dengan Dropship
Baik reseller dan dropship sebenarnya sama-sama sistem penjualan yang dilakukan tanpa memproduksi barang sendiri, melainkan barang orang lain. Namun, keduanya tetap memiliki sejumlah perbedaan yang harus dipahami sebelum Anda terjun ke dalam bisnis ini. Apa saja?
Perbedaan dari Cara Kerja
Hal pertama yang membedakan antara reseller dengan dropship adalah cara kerjanya. Reseller lebih mirip pedagang, yakni mereka harus membeli barang terlebih dahulu dan menyetoknya sebelum menawarkan dan menjualnya kepada konsumen. Reseller akan mencari supplier, membeli stok dari mereka dalam jumlah tertentu, dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan.
Sementara itu, dropship melakukan kerja sama dengan supplier untuk menawarkan barang ke konsumen. Dropship lebih mirip agen yang mencari pelanggan. Setelah pelanggan memesan, pesanan akan diteruskan kepada supplier atau distributor. Nanti distributor atau supplier-lah yang memproses pesanan dan mengirimkan barang kepada konsumen. Itulah perbedaan reseller dan dropship pada cara kerjanya.
Perbedaan dari Segi Modal
Dropship dan reseller juga berbeda dari segi jumlah modal yang dikeluarkan untuk memulainya. Jika ingin menjadi reseller, Anda harus menyiapkan sejumlah uang sesuai dengan jumlah barang yang ingin dijadikan barang persediaan (atau sesuai kesepakatan dengan supplier). Sementara itu, dropshipper umumnya tidak perlu memiliki modal karena mereka tidak perlu membeli barang terlebih dahulu. Kalaupun butuh modal, biasanya adalah media untuk mempromosikan produknya seperti ponsel atau laptop dan jaringan internet.
Perbedaan dari Cara Melayani Konsumen
Reseller pada dasarnya mirip dengan pedagang biasa. Mereka mempromosikan barang yang mereka stok, menerima pesanan, mengemas barang, dan mengirimkannya kepada konsumen. Sementara itu, dropshipper hanya perlu mempromosikan barang dan menerima pesanan saja. Proses selanjutnya akan ditangani oleh supplier atau distributor langsung.
Keuntungan Sistem Reseller dan Dropship
Sistem dropship maupun reseller memiliki sejumlah keuntungan. Ada pun keuntungan menjadi reseller adalah:
- Bisa mendapatkan barang dengan harga lebih murah. Beberapa supplier memberikan harga khusus reseller yang akan sangat menguntungkan.
- Anda bisa menentukan sendiri stok barang tanpa harus bergantung pada supplier. Dengan begitu, pertanyaan terkait stok bisa dijawab dengan cepat.
- Keuntungan yang diperoleh lebih besar. Biasanya margin yang bisa Anda ambil antara 20-50% dari harga jual.
- Bisa dilakukan dengan mudah.
Sementara itu, dropship juga memiliki beberapa keuntungan seperti:
- Tidak perlu modal besar karena tidak harus menyetok barang.
- Cara kerja yang lebih mudah dan praktis dibanding jadi reseller.
- Tidak perlu repot-repot mengurus stok, pengemasan, dan pengiriman kepada pelanggan.
Kelemahan Sistem Reseller dan Dropship
Selain kelebihan, baik dropship maupun reseller juga memiliki sejumlah kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Kelemahan sistem reseller antara lain adalah:
- Memerlukan modal besar karena Anda harus menyetok barang.
- Stok barang membutuhkan tempat penyimpanan. Artinya, Anda mungkin butuh gudang.
- Jika barang tidak laku terjual, risiko harus Anda tanggung sendiri sepenuhnya.
- Semua proses termasuk pemesanan stok, penjualan, pengemasan, hingga pengiriman produk ke pelanggan harus dilakukan sendiri.
Bagaimana dengan dropship? Meskipun terkesan lebih mudah, menjadi dropshipper juga memiliki beberapa risiko antara lain:
- Anda tidak bisa mengatur stok. Jika stok barang di supplier sedang kosong, Anda hanya bisa menunggu dan tidak bisa berjualan yang artinya tidak ada pemasukan, kecuali Anda punya beberapa supplier.
- Nama baik toko Anda sangat bergantung pada supplier. Jika pengiriman dan pengemasan baik, maka nama baik toko Anda juga akan baik begitu juga sebaliknya. Sayangnya, Anda tidak punya kontrol atas hal ini.
Mana yang Lebih Menguntungkan, Jadi Reseller atau Dropshipper?
Banyak calon pedagang online yang bertanya-tanya, mana yang lebih menguntungkan antara reseller atau dropship? Jawabannya adalah reseller. Mengapa? Selain karena membutuhkan modal, Anda bisa mendapatkan produk dengan harga paling murah dan menjual sesuai margin yang diinginkan. Supplier juga kerap memberikan harga yang lebih murah kepada reseller ketimbang dropshipper. Ini karena dalam sistem dropship, supplier masih perlu memperhitungkan biaya pengemasan, pengiriman, dan stok.
Lalu, mana yang lebih baik: jadi dropshipper atau reseller? Ini tergantung modal yang Anda punya dan sistem kerja seperti apa yang Anda inginkan. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari keduanya, Anda bisa memilih mana yang terbaik untuk dijalankan.
Cara Menjadi Reseller dan Dropshipper
Meskipun mirip, reseller dan dropshipper memiliki cara kerja yang berbeda. Langkah-langkah menjadi reseller adalah:
- Lakukan riset dan temukan produk terbaik untuk dijual
- Temukan supplier yang bisa membantu Anda menyiapkan stok
- Hitung perkiraan modal awal yang dibutuhkan dan berapa keuntungan yang Anda inginkan
- Pesan barang dari supplier
- Siapkan gudang atau tempat penyimpanan barang
- Lakukan promosi dan tunggu pembeli menghubungi Anda
Untuk menjadi dropshipper, sebenarnya langkah yang harus Anda lakukan lebih mudah. Apalagi e-commerce besar seperti Shopee dan Tokopedia juga membuka kesempatan bagi siapa saja untuk menjadi dropshipper. Langkah-langkahnya sedikit mirip dengan menjadi reseller yakni:
- Temukan produk terbaik yang ingin Anda jual
- Cari supplier berkualitas agar pelanggan tidak kecewa
- Tentukan harga pasar. Jangan sampai terlalu tinggi atau terlalu rendah
- Buat toko online dan lakukan promosi
- Tunggu pembeli. Jika ada pesanan, langsung teruskan kepada supplier.
Tips Memulai Usaha Reseller atau Dropship
Tertarik menjalankan bisnis reseller atau dropship? Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan. Simak tipsnya berikut ini!
- Pastikan Anda memahami produk yang akan dijual. Menjual produk yang Anda suka dan pahami bagaimana seluk beluknya akan memudahkan dalam proses menjualnya. Sebelum menjual, ada baiknya Anda membeli terlebih dahulu produk itu untuk Anda sendiri. Dengan begitu Anda tahu kualitasnya.
- Cari supplier yang tepercaya. Baik reseller atau dropshipper sangat bergantung pada supplier. Jika supplier tidak cepat tanggap, tidak bisa dipercaya, dan memberikan produk dengan kualitas yang jelek, maka itu akan berpengaruh pada bisnis Anda.
- Jalin hubungan baik dengan supplier.
- Perhatikan pesaing. Lihat bagaimana cara kompetitor Anda berpromosi dan berapa harga yang mereka tawarkan. Jangan sampai Anda memasang harga lebih mahal sehingga membuat produk yang Anda jual tidak laku.
- Jangan lupa promosi.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan AturToko.id untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Sebagai enabler e-commerce, AturToko.id akan memudahkan siapa saja yang ingin berjualan online. Hubungi kami sekarang juga untuk informasi selengkapnya!